Minggu, 07 November 2021

AKSI NYATA MODUL 3.3 Pembiasaan Sholat Berjamaah dan Puasa Sunnah

A. Latar Belakang.

Kedisiplinan merupakan salah satu persoalan yang hampir di alami oleh semua sekolah, oleh karena itu perlu adanya upaya untuk mengatasinya, memberikan pendidikan dengan cara penjelasan secara teori mungkin tidak cukup, oleh karena itu perlu adanya suatu kegiatan pembiasaan, karena pembiasaan merupakan cara yang dapat dikatakan sangat efektif dalam menanamkan niali-nilai moral ke dalam jiwa murid.

Penumbuhan sikap disiplin yang diterapkan oleh sekolah akan sangat berpengaruh positif bagi kehidupan murid. Sebab disiplin merupakan usaha untuk memelihara perilaku murid agar tidak menyimpang dan dapat mendorong mereka berperilaku sesuai dengan norma, peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah. namun realitas menunjukkan bahwa masih banyak murid yang benar benar mengabaikan peraturan dan tata tertib sekolah seperti terlambat datang ke sekolah, sering bolos setelah jam istirahat, tidak mengumpulkan tugas pada waktu yang ditetapkan. 

Smp Negeri 7 Tidore Kepulauan adalah salah satu sekolah yang sudah menjalankan kegiatan pembiasaan  seperti sholat duhur dan sholat duha berjamaah namun pelaksanaannya belum tertata dengan rapi sehingga masih banyak murid yang enggan melaksanakannya, oleh karena itu kesempatan ini saya selaku Calon guru penggerak berinisiasi untuk menghidupkan kembali kegiatan tersebut sebagai program yang berdampak pada murid dengan menambahkan beberapa kegiatan pendukung seperti dzikir bersama di setiap hari jumat, puasa senin kamis, dan juga memberikan pelatihan kepada murid tentang Kultum, 

TUJUAN
Mewujudkan warga sekolah yang disiplin serta terbentuknya murid yang bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan mampu mengamalkan ajaran agama dalam kehidupan sehari hari.

DESKRIPSI NYATA 

Penerapan BAGJA

  • Harapan yang ingin dicapai. adalah warga sekolah terutama guru dan murid menjadi disiplin baik dalam menjalankan ibadah maupun melaksanakan tugas dan kewajibannya masing masing.
  • Warga Sekolah terutama Guru dan murid terbiasa melaksanakan solat duhur dan solat sunnah duha serta berpuasa sunnah senin kamis.

DOKUMENTASI KEGIATAN AKSI NYATA 


Koordinasi dengan Kepala Sekolah, Wakasek Kurikulum, Pembina Kesiswaan, dan Guru BK, serta wali kelas 









Foto kegiatan pelaksanaan Jumat berdzikir, dan sholat duha berjamaah yang dilanjutkan dengan kultum, serta pelaksanaan solat duhur berjamaah yang dilanjtukan dengan kultum

PERASAAN / FEELING

Setelah merancang dan menjalankan aksi nyata dengan melaksanakan kegiatan pembiasaan dan penumbuhan karakter murid, alhamdulillah berjalan dengan baik meskipun masih terdapat beberapa kendala seperti masih ada sebagian guru yang belum berpartsipasi aktif dalam kegiatan tersebut namun kendala tersebut nanti dievaluasi untuk perbaikan ke arah yang lebih baik. adapun hal hal yang membuat saya senang karena Kepala sekolah dan sebagian guru sangat mendukung program ini dan juga murid begitu antusias dalam setiap sesi kegiatan.

PEMBELAJARAN / FINDINGS

Dari perancanaan sampai pada pelaksanaan aksi nyata ini banyak hal yang dapat dijadikan pelajaran, diantaranya bahwa komunikasi dan koordinasi dengan seluruh warga sekolah merupakan hal yang penting dilakukan sehingga dengan mudah dapat mengetahui apa apa yang sudah berjalan dengan baik maupun yang perlu di evaluasi demi terciptanya kegiatan secara maskimal.






Sabtu, 16 Oktober 2021

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1.A.9 TENTANG PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN

Ki Hajar Dewantara meletakkan 3 prinsip dasar yang harus dimiliki para guru di Taman Siswa. Tiga prinsip ini menjadi unsur penting dan terkenal yang dikenal dengan Patrap Triloka, yaitu: (1) Ing ngarsa sung tulada "yang di depan memberi teladan", (2) Ing madya mangun karsa "yang di tengah membangun kemauan", (3) Tut wuri handayani “dari belakang mendukung".

Dari prinsip di atas bahwa seorang guru, di dalam pengambilan keputusan hendaknya melalui berbagai analisis mulai dari menganalisis kasus itu apakah termasuk dilemma etika atau bujukan moral, kemudian perlu dilakukan beberapa pengujian sehingga melahirkan keputusan yang tepat dengan demikian keputusan yang diambil menjadi teladan, Semangat, dan menjadi dukungan moral bagi murid murid.

Nilai nilai yang tertanam dalam diri kita terutama guru penggerak, sepeti Mandiri, kreatif, inovatif, kolaborasi, refleksi, dan berpihak pada murid, senantiasa akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan, artinya bahwa setiap guru dalam pengambilan keputusan, tentu tidak terlepas dari nilai nilai di atas,

Sebagai Pemimpin pembelajaran, seorang guru hendaknya menjadi coach bagi rekan guru, maupun bagi murid, ketika seorag guru diperhadapkan pada suatu maasalah, maka proses coaching menjadi salah satu media dalam pengambilan keputusan yaitu dengan memberikan beberapa pertanyaan dengan menggunakan pendekatan model TIRTA.

Agar dalam keputusan yang diambil tepat dan efektif, maka harus melalui 9 langkah pengujian diantaranya :

  1. Memastikan bahwa kasus yang dihadaoi berhubungan dengan nilai nilai moral
  2. Menentukkan siapa yang terlibat dalam situasi tersebut
  3. Mengumpulkan fakta fakta yang relefan.
  4. Pengujian benar atau salah, hal ini akan dilakukan beberapa pengujian diantaranya : uji legal, uji regulasi, uji intuis, uji publikasi, dan uji panutan atau idola.
  5. Pengujian paradigm benar lawan benar
  6. Melakukan pronsip resousi
  7. Investigasi opsi trilemma
  8. Buat keputusan
  9. Dan lihat lagi keputusan dan refleksikan

Beberapa hal menjadi kendala dan sulit dalam pengambilan keputusan terkait dengan kasus kasus yang berhubungan dengan dilema etika adalah nilai dan budaya masyarakat di lingkungan sekitar sekolah, dan jug cara pandang masyarakat tentang pendidikan yang masih kaku sehingga mengganggu dalam pengambilan keputusan .

Pengambilan keputusan oleh Pemimpin pembelajaran (guru) yang tepat tentu akan memberi dampak positif baki ekosistem sekolah, di mana terwujudnya budaya positif sehingga berimbas pada pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna.

Kesimpulan yang dapat ditarik dari modul dan keterkaitan dengan modul sebelumnya, bahwa Kihajar Dewantara menegaskan bahwa “Pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak, agar mereka mencapai keselamatan yang setinggi tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Di dalam kegiatan menuntun, tentu dibutuhkan peran dari seorang guru yang memiliki nilai nilai positif yang ternam dalam dirinya, sehingga pengambilan keputusan akan selalu berpihak pada murid,

Rabu, 30 September 2020

Berbagai inovasi pembelajaran berbasis TIK mewujudkan merdeka belajar


Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakaatuh. alhamdulillah  saya diberikan kesempatan untuk mengikuti Pembatik level 4 berbagi dan beberapa saat yang lalu, ada beberapa rangkaian kegiatan yang harus diikuti sebagai bagian dari Pembatik level 4, yakni Kuliah Umum. di mana kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Pak Menteri yakni Nadim Makarim pada hari senin 14 September 2020 


Nah di hari kedua tepat pada hari selasa, 15 September 2020, materi pertama diisi oleh pemateri yang tak kalah hebat yakni  Charles Bonar Sirait (CBS School of Communications) dengan materi "Kiat Sukses Bagi Para Pendidik untuk Berkomunikasi dengan Publik"




AKSI NYATA MODUL 3.3 Pembiasaan Sholat Berjamaah dan Puasa Sunnah

A. Latar Belakang. Kedisiplinan merupakan salah satu persoalan yang hampir di alami oleh semua s ekolah, oleh karena itu perlu adanya upaya ...